Factory Acceptance Test (FAT) Pengujian Genset

Genset 500 kVA Silent, Doosan DP158LD
Genset 500 kVA Silent, Doosan DP158LD

I. Definisi dan Tujuan

Factory acceptance test (FAT) adalah pengujian penerimaan pabrikan atau pengujian-pengujian yang dilakukan oleh pabrikan terhadap peralatan baru dan memastikan berfungsi sesuai pesanan. FAT dilakukan di pabrikan pembuat dan disaksikan oleh perwakilan dari pembeli sesuai kontrak yang telah disepakati sebelum dikirim ke pemesan.

Genset (Generator Set) adalah kombinasi antara prime mover (mesin utama) dan alternator yang berfungsi untuk membangkitkan daya listrik. Engine merubah energi kimia dari bahan bakar (fuel) menjadi energi gerak. Mesin di hubungkan pada rotor alternator merubah energi gerak menjadi energi listrik.

Prosedur ini menguraikan tahapan-tahapan dan proses untuk melakukan pengujian Genset dalam rangka Factory Acceptance Test yang dilakukan di workshop VENDOR, untuk memastikan bahwa unit Genset sudah memenuhi persyaratan untuk dikirim ke Lapangan.

Fungsi dari instruksi kerja adalah untuk memastikan bahwa pelaksanaan inspeksi dan test telah dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan standart yang telah di tentukan

II. Ruang Lingkup

  1. Pra test/ persiapan test
  2. Safety device inspection test
  3. General loading test
  4. Noise level test
  5. Pasca test/ pembongkaran

III. Peralatan yang digunakan

Dalam pelaksanaan FAT ini diperlukam alat-alat sebagai berikut :

Plier Ampere
AVO meter
Phase Detector
Megger 1000 Volt
Wrech 10 s/d 22
Key Ring 10 s/d 22
Screw driver
Small Scottch tape
Vibration meter
Noise Lever Meter
Load Bank
Panel Control
load bank genset test
Load bank 400 kW

IV. Prosedur dan Instruksi Kerja FAT Genset

  1. Pertemuan Pra-Inspeksi

Pertemuan pra-inspeksi bertujuan untuk membahas pelaksanaan FAT yang antara lain meliputi proses pemeriksaan dan pengetesan yang akan dilaksanakan sesuai dengan ITP beserta skedul pelaksaan. Dengan telah dilaksankan pertemuan ini diharapkan pelaksanaan FAT dapat berjalan dengan baik.

2. Inspeksi Visual

Pemeriksaan ini dlakukan sebelum unit dinyalakan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua komponen telah tersedia dengan spesifikasi dan jumlah yang sesuai, terpasang dengan benar dan dalam kondisi baik

3. Insulation & Grounding Resistence test

Pemeriksaan ini berupa pengujian / pengukuran Tahanan Isolasi dari Generator dan Kabel Power untuk mengetahui besarannya dan memastikan tidak adanya hubungan arus pendek. Pengukuran dilakukan pada Generator dan Kabel Power untuk R-G, S-G dan T-G.

Grounding Resistance Test

Pengukuran Grounding yang dilakukan adalah :

  • Grounding terminal – Netral
  • Grounding terminal – Body

Nilai tahanan gounding yang diijinkan adalah maksimum 2 Ohm.

4. Persiapan test

  • Lakukan pengisian oli engine pada level maksimum
  • Lakukan pengisian air radiator pada level maksimum (untuk engine water cooled)
  • Pasang accu dan kabel accu
  • Pasang/pengisian tangki bahan bakar & saluran-salurannya
  • Pasang kabel-kabel power dari load bank

5. Safety device inspection test

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui bahwa fungsi pengaman Generator Set dapat berfungsi dengan baik untuk mematikan Generator Set jika nilai setingnya telah terlampaui. Adapun sistem pengaman yang diuji adalah :

  • Overspeed
  • CW High temp
  • LO Low Press
  • Emergency stop
  • Earth Fault
  • Vibration alarm.

Langkah kerja

  • Setting dan save file untuk engine yang menggunakan control elektrik (EMR)
  • Start engine dan lakukan running test untuk melihat apakah meter-meter berfungsi dengan baik
  • Lakukan safety device inspection test (low oil, high temperature dan emergency stop) dengan simulasi.
  • Indikator akan menyala sesuai jenis safety device & engine shutdown
  • Lakukan pencatatan

Emergency Shut Down Test

Pengujian ini bermaksud untuk memastikan bahwa tombol STOP telah berfungsi baik untuk mematikan GEG/DEG . Pada kondisi darurat Operator dapat mematikan unit pembangkit hanya dengan menekan tombol ini.

6. Function Test of Control Panel

Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa tombol dan metering yang berada di Control panel telah berfungsi sebagaimana mestinya. Pengujian control panel meliputi :

  • Pengujian Fungsi ON
  • Pengujian Manual Start
  • Metering Check meliputi : Engine Speed, Oil Presure, Cooling Water Temperature
  • Pengujian fungsi Manual Stop.
Engine Control Room
Ruang Monitoring Pengujian Genset

7. Generator Load Tes

  • Start engine & masukkan MCCB (On)
  • Beri beban genset secara bertahap sesuai kapasitas genset (0%, 25%, 50%, 75%, 100% dan 110%)
  • Lakukan pencatatan parameter-parameter untuk tiap-tiap prosentase beban
  • Lepaskan beban secara bertahap hingga beban nol, kemudian lepaskan MCCB (off) dan stop engine
  • Lakukan pemeriksaaan kebocoran-kebocoran oil system, water system & Fuel system

Pada pengujian ini, unit pembangkit akan dioperasikan dengan beban yang bervariasi sbb :

No.BebanWaktuKeterangan
1.0%4 menitWarming up
2.25%10 menitLoad Test
3.50%10 menitLoad Test
4.75%10 menitLoad Test
5.100%60 menitLoad Test
6.110%30 menitLoad Test
7.100%5 menitLoad Test
8.0%1 menitCooling down
Tabel tahapan pengujian beban Genset

Selama pengetesan dilakukan pengukuran secara teratur pada parameter-parameter berikut :

  • Power Output
  • Voltage
  • Frequency
  • Engine speed
  • Tekanan minyak pelumas
  • Temperatur air pendingin

Vibration Test

Pengukuran getaran dilakukan di 4 posisi pada pondasi unit pembangkit. Maksimum getaran peak to peak adalah 50 micron

8. Noise Level Test

Pada saat generator load test dengan pembebanan (0% hingga 110%) ukur tingkat kebisingan/noise level dengan alat ukur tingkat kebisingan. Catat hasil pengukuran noise.

Pengetesan dilakukan pada 4 posisi yang berjarak 1 meter dari enclosure genset dengan ambang batas penerimaannya adalah 85 dB(A). Pengukuran sound level dilakukan pada kondidi base noise maksimum 50 dB(A).

9. Pasca test/pembongkaran

Lakukan pembongkaran fuel system, kabel power, load bank setelah pengujian selesai Rapikan dan bersihkan area pengujian

10. Pertemuan Setelah FAT

Diskusi pada pertemuan setelah FAT antara lain membahas hal-hal sebagai berikut :

  • Hasil-hasil pengujian yang telah di lakukan
  • Perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan jika ada
  • Rencana pengiriman site
  • Penandatanganan Berita Acara FAT
Genset Load Test Report

V. Keselamatan Kerja

Untuk menjaga kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan, harus diperhatikan aspek K3LH seperti dan tidak terbatas pada :

  • Menggunakan APD yang sesuai
  • Hanya petugas yang ditunjuk yang boleh menjalankan unit generator set
  • Pastikan kondisi sudah aman sebelum penyalaan unit Genset
  • Pengaman terhadap permukaan yang panas, pengaman rotating part dan pengaman lainnya harus terpasang dengan baik
  • Hindarkan terjadinya minyak yang tumpah
  • Jika terjadi tumpahan minyak segera diurug dengan pasir dan keringkan
  • Bersihkan semua alat kerja setelah selesai digunakan
  • Pasir dan majun yang telah mengandung minyak adalah bahan B3, buang di tempat sampah B3

Starting Motor with STAR-DELTA Forward-Reverse (Putar Kanan-Kiri)

Definisi

Start Delta adalah metode yang umum dalam mengurangi arus start pada motor. Sistem ini dapat di gunakan pada semua jenis penggunaan motor yang secara normal menggunakan koneksi Delta dengan 6 terminal. Mode starting ini sangat ideal untuk mesin yang memiliki torsi start rendah seperti pompa, kompresor sentrifugal dan mesin perkakas. Ketika Start, arus masuk berkurang menjadi sepertiga dari arus strating langsung sedangkan Torsi motor berkurang hingga sepertiga atau bahkan kurang dari torsi start langsung. Arus sementara perpindahan (transien) dihasilkan ketika beralih dari koneksi Bintang “Y” ke Delta “Δ”

Motor

Motor Listrik adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik/gerak. Motor yang digunakan adalah jenis motor induksi 3 fasa. Pada dasarnya, motor listrik tiga fasa memiliki 3 (tiga) kumparan stator yang terpisah satu dengan lainnya. Masing-masing kumparan stator terdiri atas satu ujung masuk dan satu ujung keluar. Oleh karena itu, secara keseluruhan pada sebuah motor listrik tiga fasa terdapat 6 (enam) ujung sisi kumparan stator. Pengasutan motor induksi adalah cara menjalankan pertama kali motor, tujuannya agar arus starting kecil dan drop tegangan masih dalam batas toleransi.

 

Starting melalui tiga proses:

Tahap 1 koneksi Star “Y”

Tahap 2 perpindahan dari Star “Y” ke Delta “Δ”

Tahap 3 koneksi Delta “Δ”

 

Star-Delta Forward Reverse

Gambar Kerja

Star-Delta Forward-Reverse Power Diagram

Start-Delta Forward Reverse Wiring Diagram

Cara Kerja

Sistem Keamanan Closed Circuit Television (CCTV) Menggunakan IP Camera

Pendahuluan

Closed Circuit Television (CCTV) adalah penggunaan kamera video untuk mentransmisikan signal video ke tempat spesifik, dalam beberapa set monitor. Berbeda dengan siaran televisi, sinyal CCTV tidak secara terbuka ditransmisikan. CCTV paling banyak digunakan untuk pengawasan pada area yang memerlukan monitoring seperti bank, gudang, tempat umu, dan rumah yang ditinggal oleh pemiliknya.

Alat dan Bahan

Bahan dan Peralatan Instalasi CCTV

Bahan dan Peralatan Instalasi CCTV

Lingkup Pekerjaan

  • Pemasangan Camera CCTV lengkap bracket (Mounting) dengan pemasangan sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan dan terintegrasi dengan server CCTV.
  • Penggelaran kabel fiber optic sepanjang 1000 meter outdoor lengkap dengan pipa HDPE, 50 meter di dalam Gedung (indoor) (gambar terlampir) serta penggelaran kabel listrik sepanjang 2000 meter di dalam gedung (Box Panel Indoor) maupun di box panel Outdoor.
  • Pekerjaan terminasi Fiber optik lengkap dengan pemasangan joint closure dan accsesoris lainnya meliputi pemasangan OTB, SFP 1GB single mode, patchcord dll
  • Pekerjaan instalasi network meliputi konfigurasi pada masing-masing switch  dan mengintegrasikan system baru dengan system yang sudah tersedia.
  • Pekerjaan pemasangan tiang, panel outdoor dan panel indoor lengkap dengan pondasi beton
  • Pekerjaan instalasi dan penyambungan Listrik pada box panel Outdoor dan Box Penel indoor
  • Melakukan alih teknologi peralatan yang terinstall tersebut berupa pelatihan (site training).
  • Melaksanakan acceptance test dan commissioning.
  • Melaksanakan pemeliharaan peralatan sistem Sistem CCTV beserta kelengkapannya di masa pemeliharaan.

Sistem Diagram CCTV

Peralatan Utama

NVR

Network video recorder adalah program software yang merekam video menjadi format digital ke dalam disk drive, USB flash drive, kartu memori SD atau perangkat penyimpanan massal lainnya. NVR tidak memiliki hardware video capture yang khusus, tetapi perangkat lunak ini biasanya dijalankan pada perangkat dengan sistem operasi yang sudah terpasang. Atau untuk mendukung peningkatan fungsionalitas, standar sistem operasi Linux dan Windows digunakan dengan prosesor Intel standar dan software manajemen video. NVR biasanya digunakan dalam sistem pengawasan video IP.

Kamera PTZ

PAN TILT ZOOM (PTZ) adalah kamera yang mempunyai kemampuan PAN untuk dapat bergerak ke kiri dan ke kanan, TILT kemampuan kamera dapat bergerak ke atas dan kebawah, ZOOM kemampuan kamera untuk memperbesar gambar hingga beberapa kali lipat, jenis kamera PTZ biasa digunakan untuk memantau wilayah yang luas dengan menggunakan 1 kamera, ini memudahkan pengawas cctv dalam memonitoring dengan menggunakan 1 kamera, karena PTZ Camera dapat berputar otomatis atau secara manual digerakan melalui controller.

DS-2DE2204IW-DE3/W

PTZ Dome Indoor IP Camera2MP 4×Network IR Wi-Fi PTZ Camera,1/2.8″ progressive scan CMOS,Up to 1920 × 1080 resolution, Min. illumination: Color: 0.05 Lux @(F2.0, AGC ON) B/W: 0.005 Lux @(F2.0, AGC ON) 0 Lux with IR, 4× optical zoom, 16× digital zoom, Digital WDR, 3D DNR, HLC, BLC, Smart IR, Up to 20 m IR distance, 12 VDC & PoE+ (802.3at, class4), Support Wi-Fi, Support H.265+/H.265

Kamera CCTV IP / Network

IP Cam adalah jenis kamera CCTV yang menggunakan jaringan komputer sebagai pengantar data Videonya, rata-rata ip cam mempunyai tingkat resolusi gambar yang lebih tinggi dibandingkan kamera CCTV biasa, namun sebenarnya dalam Instalasi kamera jenis ini memiliki banyak syarat agar hasil yang didapat bisa optimal, mulai dari pemilihan kabel, kualitas jaringan dan kualitas hardware pendukung lainnya seperti HUB dan power supply. Untuk jarak pun, sepanjang pengalaman saya, untuk gambar dan koneksi terbaik hanya didapat dari tarikan kabel di bawah 100m, jika lebih dari itu sudah harus menggunakan HUB tambahan atau Power yang lebih besar.

Integrasi Sistem Jaringan IP PABX CCTV dan Local Areal Network (LAN) 2

1. Jaringan Komunikasi dan Data

Jaringan komputer adalah dua atau lebih komputer yang terhubung satu sama lain dan digunakan untuk berbagi data. Jaringan komputer dibangun dengan kombinasi hardware dan software. Ditinjau berdasarkan jangkauan geografis, jaringan komputer dapat di kelompokkan menjadi Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN) dan Wide Area Network (WAN).

1.1 Local Area Network (LAN)

LAN merupakan singkatan dari Local Area Network, yang mana merupakan sebuah dengan skala lokal seperti gedung perkantoran, bisnis komersial, industri, sekolah atau rumah. LAN bekerja dengan dihubungkan dengan perangkat menggunakan kabel UTP (Unshielded Twisted-Pair), Hub, Switch, Router, dan lain sebagainya.

Prinsip kerja LAN tergantung dengan pola atau topologinya. Jika jaringan tersebut menggunakan pola tidak terpusat maka setiap komputer yang terhubung dengan jaringan disebut host. Namun jika jaringan tersebut terpusat maka akan ada istilah server dan workstation.

1.2 Network Topology

Dalam jaringan komputer, topologi mengacu pada tata letak perangkat yang terhubung. Topologi bisa dibilang sebagai bentuk atau struktur virtual jaringan. Topologi jaringan dikategorikan ke dalam tipe dasar Bus, Ring, Star, Tree atau Mesh.

Gambar 1. Network Topology Diagram

2. VLAN

2.1 Virtual Local Areal Network (VLAN) adalah sebuah model jaringan yang membagi beberapa jaringan secara logikal kedalam beberapa jalur yang berbeda tapi tetap lewat perangkat penghubung yang sama. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil ( subnet ) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Agar komputer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap komputer harus memiliki sebuah alamat IP dan subnet mask yang sesuai dengan VLAN tersebut.

VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.

2.2 Terminologi VLAN

VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode ( tipe ) yang digunakan menggunakan port atau MAC address. Semua informasi pengalamatan di simpan dalam suatu database ( tabel ) yang dicatat berdasarkan port-port yang digunakan. Pengaturannya menggunakan switch/bridge yang akan menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN yang memiliki informasi yang sama dan menentukan kemana data-data akan diteruskan. Secara terminologi, Jenis-jenis VLAN dikelompokkan menjadi :

  • Default VLAN, adalah VLAN yang sudah ada sejak pertama kali switch dihidupkan. sebelum dikonfigurasi, semua port yang ada pada switch akan tergabung ke dalam default VLAN dan dapat tergabung pada masing-masing VLAN. Pada Cisco, default VLAN adalah VLAN 1.
  • Data VLAN, adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.
  • Native VLAN, adalah VLAN yang dikembalikan ke suatu port apabila tidak dalam bentuk trunking dan untagged.
  • Voice VLAN, adalah VLAN yang mendukung VoIP dan dikhususkan untuk komunikasi data suara.
  • Management VLAN, adalah VLAN yang di konfigurasi untuk management switch.

Berdasarkan Network Topology yang di tunjukkan Gambar 1. VLAN dikelompookan berdasarkan Tabel 1 Informasi sebagai berikut :

Tabel 1. VLAN Information

3. Lingkup Pekerjaan

Melakukan pekerjaan Jaringan Komputer pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem secara keseluruhan. Garis besar lingkup pekerjaan Jaringan Komputer yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Pengadaan, pemasangan dan pengujian perangkat jaringan yang meliputi: Gigabit Ethernet, Ethernet Switches, transmisi Media, konektor dan aksesoris tambahan lainnya.
  • Pengadaan, instalasi dan pengujian distribusi jaringan kabel antara perangkat jaringan atau perangkat jaringan ke konektor komputer di ruang.
  • Penyediaan dan persiapan kabel UTP beserta kebutuhan panjang kabel UTP, proses crimping konektor RJ-45, instalasi konektor kabel UTP pada switch, face plate dan PC/ laptop
  • Testing kabel dan akses node menuju gateway dengan menggunakan alat uji untuk UTP Kabel Saluran link Kategori 6 (MICROTEST Omniscanner dengan minimum firmware versi 6:10).
  • Seting konfigurasi lojik pada switch/coreswitch/access point dengan penerapan segmentasi VLAN, penerapan seting IP address/subnet mask/gateway/proxy.
  • Pelaporan hasil pekerjaan disimpan pada dokumentasi instalasi akses jaringan LAN
  • Memberikan paket pelatihan kepada sekelompok pemilik Insinyur / Teknisi bahan: setup, pemrograman dan trouble shooting sederhana Jaringan Komputer diinstal.

4. Peralatan Utama

IP PBX & Data Diagram

Gambar 2. Integrasi IP PBX dan Data Network Diagram

4.1 Switch Hub

Switch adalah suatu perangkat keras yang di gunakan pada layer data-link yang memungkinkan terjadinya distribusi packet data antar komputer dalam jaringan dan mampu untuk mengenali topologi jaringan dibanyak layer sehingga packet data dapat langsung sampai ke tujuan.

Hub adalah perangkat jaringan yang sederhana dan tidak mengatur alur jalannya data di jaringan sehinggasetiap packet data yang melewatinya akan dikirim (broadcast) ke semua port yang ada hingga packet datatersebut sarnpai ke tujuan.

4.2 Standing Rack

Rack server adalah rack yang dirancang secara khusus untuk meletakkan sekaligus menyusun penempatan server yang digunakan untuk kelancaran jaringan, diantaranya adalah HUB, Switch, dan Komputer.

4.3 Uninterrutible Power Supplies (UPS)

UPS 1500 VA BR1500GI APCUninterrutible Power Supplies (UPS) adalah perangkat ektronik yang mampu menyediakan cadangan listrik sementara ketika arus listrik utama terputus. UPS digunakan untuk melindungi komputer supaya ketika terjadi kehilangan daya secara mendadak, kita masih sempat mematikan komputer kita secara benar untuk menghindari kerusakan software dan hardware.

Model Name APC Power-Saving Back-UPS Pro 1500, 230V, Input Voltage 230V, 230V, 50/60Hz +/- 3 Hz, Input voltage range for main operations 176 – 294 V IEC-320 C14, Input Breaker Capacity 10 A, Output Power Capacity 865 Watts / 1500 VA, 230V, 50/60Hz +/- 3 Hz, Battery Type Maintenance-free sealed Lead-Acid battery with suspended electrolyte : leakproof, Typical recharge time 8 hour(s), Replacement Battery APCRBC124, RBC Quantity 1, Control panel Multi-function LCD status and control console, Audible Alarm Alarm when on battery : distinctive low battery alarm : overload continuous tone alarm, Dimention 301.0 mm H x 112.0 mm W x 380.0 mm D, Net Weight  12.7 kg

4.4. Instalasi Kabel Fiber Optic (FO)

Adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca dengan teknologi canggih dan mempunyai kecepatan transfer data yang lebih cepat dari pada kabel biasa, biasanya fiber optic digunakan pada jaringan backbone.

4.5 Acces Point

Access Point UNIFI AP UbiquitiWireless access point (WAP) yang juga dikenal sebagai access point adalah perangkat keras yang digunakan dalam jaringan area lokal nirkabel untuk mengirim dan menerima data. alur akses menghubungkan pengguna ke pengguna lain dalam jaringan dan juga berfungsi sebagai titik interkoneksi antara WLAN dan jaringan kabel tetap.

Access Point, UNIFI AP, Ubiquiti dengan Spesifikasi : Dimension : 196.7 x 35 mm, Enviroment Indoor / Outdoor, 2.4Ghz Speed 450Mbps, 5Ghz Speed 1300Mps, PoE Mode 802.3af PoE/802.3at PoE+, Ports 2 x UTP 10/100/1000Mbps, Instan Upgrade Standart UAP Mount.

4.6 Distribution Data Cable, lengkap dengan Data Outlet & box.

48AMP_4217071-6-cat.6_-_24awgKabel UTP adalah kabel yang biasa digunakan untuk membuat jaringan komputer berupa kabel yang didalamnya berisi empat (4) pasang kabel yang yang setiap pasangnya adalah kernbar dengan ujung konektor RJ-45

Cable Data Distribution, UTP Cat 6, Comscope.

AMP NET CONNECT – Kabel UTP ( unshielded Twisted Pair) kategori 6 ( Cat 6) dengan konfigurasi 8 kabel 24 AWG yang dipilin ( twisted Pair) serta kemampuannya telah memenuhi standar diatas TIA/ EIA-568-B.2-1 dan ISO/ IEC 11801 Klas E dengan panjangnya 305 Meter 1000 feet, 15 kg.

Cat 6 Data Outlet Module, WEJ 24886, Panasonic

Data Outlet Frame, WEJ 78029, Panasonic

Data Outlet Floor

Integrasi Sistem Jaringan IP PABX berbasis VoIP dengan Local Areal Network (LAN) 1

1. Pendahuluan

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) membawa perubahan pada peralatan elektronika khususnya sistem komunikasi telephone dan data yang di gunakan bisnis komersial dan industri. Sistem telephone PABX, CCTV dan Local Areal Network (LAN) yang sebelumya terpisah kini dapat di integrasikan menjadi satu Server menggunakan IP PBX, IP Cam, Acces Point dan Local Areal Network (LAN). Dengan sistem yang terintegrasi akan menyederhanakan instalasi pengkabelan, memudahkan control, monitoring, perawaatan dan setting keamanan. Secara instalasi perubahan signifikan adalah tidak lagi menggunakan kabel Multi pair dan Main Distribution Frame (MDF) diganti Switch Hub yang tersusun dalam Rack dengan menggunakan kabel UTP distribusi data. Tentu saja penggunaan tersebut harus di sesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan skala bisnis yang diperlukan.

1.1 PABX

Private Automatic Branch Exchange (PABX) adalah Sistem jaringan telepon yang digunakan di dalam perkantoran, bisnis komersial, hotel, mall dan industri. PABX memiliki fungsi untuk komunikasi telephone internal maupun eksternal baik SLI, SLJJ maupun intercom antar extension sehingga memudahkan untuk melakukan komunikasi di dalam kantor seperti memindahkan panggilan ke ekstensi yang berbeda (re-routing). dengan pabx dapat memudahkan pengaturan dalam penggunakan saluran telephone, pembatasan pengguna dan control billing.

Dalam perkembangannya PABX memiliki beberapa type antara lain: PABX Analog yang hanya mendukung pesawat telp biasa dengan fitur yang sederhana, PABX Digital, PABX Hybrid dan IP PBX yang menggunakan teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP).

Gambar 1. Perkembangan PABX NEAX Series

1.2 Fitur dan Layanan PABX
1. Automatic Route Selection, 2. Account Code, 3. Absen Message, 4. Back Ground Music, 5. Budget Management, 6. Busy On Busy, 7. Class Of Service, 8. Call Park, 9. Call Forward, 10. Call Transfer, 11. Call Pick Up, 12. Data Line Security, 13. Delayed Ringing, 14. Ext Lock, 15. Emergency Call, 16. External BGM, 17. Flexible Numbering, 18. Greeting Message, 19. Hunting Groups, 20. Incoming Groups, 21. Hunting Groups, 22. Line Monitor, 23. Manager Function, 24. Paging Groups, 25. SMDR, 26. Interkoneksi PABX.
1.3 IP PBX
IP PBX adalah perangkat switching komunikasi telepon dan data berbasis teknologi Internet Protocol (IP) yang mengendalikan ekstension telepon analog (TDM) maupun ekstension IP Phone. Fungsi-fungsi yang dapat dilakukan antara lain penyambungan, pengendalian, dan pemutusan hubungan telepon; translasi protokol komunikasi; translasi media komunikasi atau transcoding; serta pengendalian perangkat-perangkat IP Teleponi seperti VoIP Gateway, Access Gateway, dan Trunk Gateway.
IP PBX menggunakan teknologi VoIP untuk melakukan panggilan melalui LAN ataupun internet, menjadikan sistem telepon PABX sebagai sebuah sistem virtual. Keuntungan dari sistem virtual ini adalah fitur yang lebih banyak dan pusat kontrol di dalam komputer yang lebih mudah untuk disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan IP PABX, ekstensi telepon dapat diciptakan dimanapun selama terhubung dengan jaringan internet. Kantor dan jalur telepon tambahan bisa ditambahkan dengan cepat tanpa terbentur keterbatasan unit telepon tradisional.

Gambar 2. Hardware Line-up SV9100

1.4 Layanan Dasar sentral IP PBX
Sentral IP PBX memiliki layanan dasar yang merupakan kelebihan dari sentral IP PABX bila dibandingkan dengan sentral PABX konvensional, yaitu : Support analog system, Support LAN system, Call Center, VoIP (Voice over Internet Protocol), ISDN (Integrated Service Digital Network), Billing System, DID (Direct Inward Dialing), ACD (Automatic Call Distribution), Group Hunting, Conference Call.

Gambar 3. Integrasi IP PBX dan Data Network Diagram

2. Lingkup Pekerjaan
Berdasarkan gambar 3 maka di definiskan lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
  1. Pengadaan dan pemasangan PABX (IP PBX) kapasitas 16 line, 200 extension termasuk Main Unit, Cabinet Rack, Power Supply, Extention Card, Trunk Card, Option Card, Dll.
  2. Instalasi Fiber Optic: FO Cable 4 core, FO Media Converter, lengkap dengan material bantu
  3. Pengadaan dan pemasangan Local Area Network (LAN) termasuk Switch Hub lengkap dengan racking dan Access Point.
  4. Instalasi Distribution Data Cable, SUTP Cat 6 dalam High Impact Conduit (HIC), lengkap dengan Telephone Outlet dan Data Outlet lengkap dengan Box dan peralatan pendukung.
  5. Re-Programming integrasi Sistem PABX existing NEC NEAX 7400, Migrasi dengan Sistem IP PBX dan Local Areal Network (LAN) baru..
  6. Pengujian dan Commissioning system serta pembelajaran operasional pada operator
3. Peralatan Utama

3.1 IP PBX NEC SV9100, Kap 16 Line Telkom, 137 Ext IP, 8 Ext Analog expandable up to 500 Ext.

IP PBX SV9100

  • 19” 2U Chassis 6 Slot c/w Power Supply + 19” Bracket, CHS2UG-EU
  • Main Processor Blade for SV9100, GCD-CP10 + SD A
  • 4 Port CO Office Trunk Blade, GCD-4COTA
  • 4 Port CO Trunk Daughter Board, GPZ-4COTE
  • 16 Port Digital Extension, GCD-16DLCA
  • 8 Port Analog Extension Line (SLT) Blate w/MW and Caller id, GPZ-8LCF
  • 256 Channel VOIP Card, GPZ-IPLE
  • Licence Port Capacity
  • Licence SIP Phone
  • Card analog PABX 7400, 4 Ext Analog for ke PABX baru, PN-4LCC

Konfigurasi antar master dan expand SV9100

Gambar 4. Konfigurasi antar master dan expand SV9100

3.2 Telephone IP Digital for Operator, Display 24 Button, ITL-24D

NEC ITL-24D + DSS Console DCZ-60-2PB

NEC ITL-24D + DSS Console DCZ-60-2PB

24 Programmable Keys, Hands Free (Full Duplex) Speaker Phone, Backlit Keypad, Headset Compatible, Easy to Use Soft Keys / LCD Prompts, Navigation Wheel, Directory Dial: 1000 System, 1000 Group, 10 Personal, 600 Phone Book, Call History, Wall Mountable

DSS Console for Operator, DCZ-60-2PB

60 Programmable line keys, Busy lamp field (BLF), One button access to extentions or trunks, Connects to DT330, Can be mounted on a wall (requires optional wall bracket), Connects directly to the IP Terminal and requires an AC Adapter, Provides an additional 60 programmable keys, and 2 keys that allow ‘shifting’ between the first and second set of 100 extensions.

3.3 IP Telephone

SIP Phone NEC, ITX-1615

SIP Phone NEC ITX-1615The NEC ITX-1615 GT210  Standard SIP Telephone (BE117876) features: Monochrome , Graphic Display 132 x 48 LCD, Supports 1 SIP account, up to 2 call appearance, Soft keys, Home key, Phonebook key, Message key, Page/Intercom key, Menu Cursor keys, Mute key, Headset key, Transfer key, Conference key, Send/Redial key, Speaker key, Volume key, LAN port and PC port, RJ9 headset jack (allowing EHS with Plantronics headsets), Voice Codec G.711μ/a, G.722 (wide-band), G.723,G.726-32, G.729 A/B, PoE Yes (IEEE802.3af Class 2), Communication Platforms: SL1000/1100 R7 or later, SL2100 R1 or later, UNIVERGE SV9100 R7 or later, UNIVERGE SV9300 V5 or later, UNIVERGE SV9500 V5 or later, UNIVERGE 3C V9 or later

 

NEC IP 4WW-12TXHIP Telephone, IP 4WW-12TXH, NEC

Spesifikasi NEC IP 4WW-12TXH adalah : Full-duplex Hands-free, Backlit 3-line/24- character display, Backlit Dialpad, User Programmable Function Keys with Red/Green LEDs, (4) Soft Keys, (9) Fixed Feature Keys, Navigator Key, 2-Step Leg Angle Adjustment, Headset Jack, 9-Ft handset cord

 

3.4 Standing Rack
Standing Close Rack IR9027P-27U Indorack
Rack system merupakan rack yang secara khusus memang dirancang sebagai penempatan server atau digunakan juga sebagai peralatan jaringan network diantaranya komputer server dan switch. Manfaat utamanya adalah sebagai ruang atau tempat yang lebih rapi, efisiensi dan kemudahan maintenance.
Standing rack yang digunakan adalah 27RU 800 mm, Indorack dengan spesifikasi sebagai berikut : Product Type Perforated Door Close Rack, Product Name IR9027P, Size 27U, Product Category 19 inch Cabinet Rack, Dimension (DxWxH) 900 x 600 x 1385 mm, Weight ± 90kg. Complet Set with perforated front door, steel rear door and 2 side door with lock, 1 unit horizontal PDU 8 outlet with switch, 1 unit bracket fan modular with 2 fan, 1 pc fixed shelf, 1 pc top brush panel, 1 set cable ring, 1 set adjustable foot of 4, 1 set castor of 4, 50 set cagenuts & screws.
3.5 Main Distribution Frame

Main Distribution Frame PABX

MDF merupakan kabinet bertemunya seluruh sambungan instalasi telepon, baik dari cabang maupun dari luar (CO line). MDF memiliki 2 sisi koneksi, 1 sisi koneksi untuk kabel dari TB (Terminal Box), IDF maupun Telkom (CO line), sedangkan sisi lainnya murni dari unit PABX. Kedua sisi tersebut nantinya dihubungkan menggunakan kabel jamper (hubung), kabel 1 core dililit sepasang, berwarna hitam putih, atau merah biru dan lain-lain

 

3.6 Distribution Data Cable, Conduit dan Telephone data Outlet & box.
Yang dimaksud dengan instalasi Kabel adalah instalasi kabel backbone ( kabel antar core switch ke distribution switch) atau instalasi kabel data (UTP, STP, SFTP) LAN dengan cara pooling/penarikan kabel dari ruangan server atau dimana perangkat switch, patch panel atau rack server berada ditarik ke Komputer client yang berada di meja kerja yang dilengkapi dengan pelindung kabel seperti pipa conduit atau pipa ducting berikut dan socket outlet.
Peralatan Instalasi dan conduit
Referensi

Sistem Peringatan Kebakaran (Fire Alarm System) Pada Gedung

1. Pendahuluan

Sistem Peringatan Kebakaran adalah sistem kombinasi yang terdiri dari komponen dan sirkuit yang diatur untuk memantau dan mengumumkan status alarm kebakaran atau perangkat pengawal sinyal pengawas dan untuk memulai respons yang sesuai terhadap sinyal tersebut (NFPA 72)

Sistem alarm kebakaran dimaksudkan untuk memungkinkan kebakaran terdeteksi pada tahap awal yang cukup sehingga orang yang berisiko dapat diamankan baik dengan melarikan diri dari api, atau dengan api yang dipadamkan (juga untuk mencegah kerusakan properti yang luas) . Tak satu pun dari langkah-langkah ini dapat digunakan sampai orang dibuat sadar akan api.

Fire alarm system adalah suatu system terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran, untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi, dan di tindak lanjuti secara otomatis maupun manual. Tujuan pemasangan yaitu untuk mendeteksi kebakaran seawal mungkin sehingga tindakan pengamanan yang diperlukan dapat segera di lakukan.

Produk pasaran untuk fire alarm antara lain Hochiki, Horing Lih, Notifier, Hong Chang, Hoseeki, Bosch, Simplex.

Fire Alarm System DiagramGambar 1. Fire Alarm System Diagram

2. Sistem Pendeteksian dan Pengendalian

Fire Alarm  memiliki 2 (dua) jenis sistem Sistem Konvensional dan Sistem Addressable, namun Di lapangan, dikenal 3 sistem pendeteksian dan pengendalian, yaitu :

2.1. Sistem Konvensional (Non Addressable System)

Sistem ini disebut juga dengan conventional sistem. Pada sistem ini MCFA menerima sinyal masukan langsung dari semua detektor (biasanya jumlahnya sangat terbatas) tanpa pengalamatan dan langsung memerintahkan komponen keluaran untuk merespon masukan tersebut. Sistem ini umumnya digunakan pada bangunan / area supervisi berskala kecil, seperti perumahan, pertokoan atau pada ruangan-ruangan tertentu pada suatu bangunan yang diamankan

2.2. Semi Addressable System

Pada sistem ini dilakukan pengelompokan zoning pada detektor & alat penerima masukan berdasarkan area pengawasan (supervisory area). Masing-masing zona ini dikendalikan ( baik input maupun output ) oleh zone controller yang mempunyai alamat / address yang spesifik. Pada saat detektor atau alat penerima masukan lainnya memberikan sinyal, maka MCFA akan meresponnya (I/O) berdasarkan zone controller yang mengumpankannya. Pada display MCFA akan terbaca alamat zona yang terjadi gejala kebakaran, sehingga dengan demikian tindakan yang harus diambil dapat dilokalisir hanya pada zona tersebut.

2.3. Full Addressable System

Merupakan pengembangan dari sistem semi addressable. Pada sistem ini semua detector dan alat pemberi masukan mempunyai alamat yang spesifik, sehingga proses pemadaman dan evakuasi dapat dilakukan langsung pada titik yang diperkirakan mengalami kebakaran.

3. Lingkup Pekerjaan Fire Alarm

3.1 Pengadaan, pemasangan & pengujian serta menyerahkan dalam keadaan beroperasi dengan baik dan siap untuk dipakai.

3.2 Bahan‑bahan dan peralatan‑peralatan pembantu instalasi fire alarm system harus sesuai dengan persyaratan‑persyaratan pekerjaan dan gambar instalasi fire alarm system. Lingkup pekerjaan Instalasi Fire Alarm yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  • Pengadaan, pemasangan dan pengetesan Panel Kontrol MCFA dan sistem yang sudah terpasang.
  • Pengadaan, pemasangan dan pengetesan instalasi kabel dari MCFA ke Anounciator.
  • Pengadaan, pemasangan semua jenis Detektor, Manual Station, Indicator Lamp, Alarm Bell, dan sistem Fire Intercom (master & slave).
  • Pengadaan, pemasangan Junction Box di setiap lantai.

3.3 Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel untuk keperluan interface dengan Sistem Tata Suara, Sistem Listrik,Sistem Air Conditioning dan Fan,Sistem Lift.

3.4 Membantu Pemberi Tugas dalam mengurus dan menyelesaikan perijinan Instalasi Fire Alarm dari instansi yang berwenang.

3.5 Melakukan testing dan commissioning.

3.6 Melaksanakan training (on Site & Class Room) dan menyerahkan buku technical manual.

4. Peralatan Utama Sistem Alarm Kebakaran

4.1 Fire Alarm Control Panel (FACP)

Fire Alarm Control PanelFire Alarm Control Panel (FACP) atau dikenal juga Main Control Fire Alarm (MCFA) adalah pusat dari Fire Alarm System yang dapat mengontrol bekerjanya seluruh bagian detector dan manual station juga memberikan intruksi pada alarm bell, location indicator lamp apabila terjadi indikasi kebakaran.

FACP berfungsi menerima sinyal masukan (input signal) dari detektor jika terdeteksi adanya kebakaran ataupun sprinkler, automatic fire extinguisher sebagai data masukan (input data). Kemudian FACP akan mengolah, menyeleksi, dan mengevaluasi data tersebut yang hasilnya merupakan data keluaran (output data) yang berisi informasi tentang lokasi zona kebakaran yang ditampilkan pada announciator dan secara otomatis akan mengaktifkan alarm kebakaran.

FACP Dilengkapi dengan battery (nicad) apabila aliran listrik padam, telephone jack dan line supervisi pada ty pe tertentu. FACP dipasang pada ruang operation atau control room dimana terdapat pengawasan 24 jam.

4.2 AnnunciatorAnnunciator

Annunciator berfungsi sebagai monitor/pengamat tambahan hanya tidak dapat berbuat aktif seperti control panel. Biasanya annunciator dipakai apabila dibutuhkan pengamatan tambahan di ruangan lain seperti ruang security dan lobby.

FDU-80 adalah Fire Annunciator sederhana dengan LCD monitor 80 karakter, digunakan untuk NOTIFIER FireWarden-100-2, NFS2-640, dan Panel Kontrol Alarm Kebakaran NFS-320 (FACPs). FDU-80 menampilkan informasi pada panel kontrol status titik sistem. FDU-80 tidak memerlukan pemrograman selama komisioning sistem.

4.3 Module Addressable

FZM-1 Interface Zone ModuleFZM-1 Notifier merupakan sebuah modul yang dapat merubah inputan dari detektor kebakaran menjadi address / alamat agar dapat dibaca melalui panel Addressable Notifier. Zone module ini FZM-1(A) merupakan standart module yang dapat memonitor two wire detector compatible konvensional seperti SD-651 atau 5601, bekerja dengan aliran listrik 24 volt DC, dan mampu mencover maksimal 30 detektor untuk 1 zonanya. masing-masing pengalamatan pada FZM-1 Notifier module ini menggunakan rotary switch yang harus diatur secara manual mengikuti desain alamat yang direncanakan. sinyal yang ditransmisikan berupa normal, open atau alarm [5]. FZM-1 Zone Module (Input Smoke Detector, Heat Detector, Manual Call Point, Break Glass dan Contact Monitor)

FCM Control ModuleModul Kontrol FCM-1 (A): Addressable Modul Kontrol menyediakan Notifier cerdas panel kontrol alarm kebakaran sirkuit untuk notifikasi Peralatan seperti Horn, strobe, speaker, dll. Kemudahan akses memungkinkan FCM-1 (A) diaktifkan, baik secara manual atau melalui pemrograman panel, berdasarkan pilih (zona atau area jangkauan).

 

4.4 Detektor Asap (Smoke Detector)

Smoke DetectorSmoke Detector mendeteksi asap yang masuk ke dalamnya. Asap memiliki partikel-partikel yang kian lama semakin memenuhi ruangan asap (smoke chamber) seiring dengan meningkatnya intensitas kebakaran. Jika kepadatan asap ini (smoke density) telah melewati ambang batas (threshold) maka rangkaian elektronika di dalamnya akan aktif.

 

4.5 Detektor Panas (Heat Detector)Heat Detector

Pendeteksi kenaikan panas (Heat Detector) ini mendeteksi panas api tanpa harus terbakar langsung. Sensor yang terdapat didalam akan kontak bila dikenai perubahan suhu yang cukup signifikan (6,7 – 8,3 derajat celcius per menit) untuk jenis Rate of Rise  Heat Detector dan Fixed Temperature Heat Detector di suhu 60 derajat celcius. Ketika suhunya normal kembali pembaca sensor digital ini akan kembali seperti semula. Area deteksi sensor bisa mencapai 50m2 untuk ketinggian platfon 4m

4.6 Flame Detector

Flame DetectorFlame Detektor ini sangat sensitive terhadapa radiasi sinar ultraviolet yang ditimbulkan oleh nyala api. Untuk aplikasi detektor ini biasanya digunakan pada ruangan / industri yang memiliki resiko kebakaran tinggi antara lain: gudang kimia, bahan bakar, dan sebagainya

Sensepoint XCD Gas Detector

 

4.7 Gas Detector

Detektor ini digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas yang dapat menyebabkan kebakaran. Alat ini bisa diproduksi menjadi 2 jenis untuk mendeteksi kebakaran yaitu LPG (Liquefied Pretroleum Gas) dan LNG (Liquefied Natural Gas).

 

Pemasangan Alarm Bells, Strobe Lamp dan Break Glass pada Hydrant Box,

Gambar 2. Pemasangan Break Glass, Strobe Lamp dan Alarm Bell pada Hydrant Box.

4.8 Break Glass (Manual Call Point)

Break Glass Manual Call Point

Break Glass berfungsi untuk mengaktifkan sirine tanda kebakaran (Fire Bell) secara manual dengan cara menekan tombol di bagian tengahnya. di dalamnya hanya berupa saklar biasa yang berupa microswitch atau tombol tekan. dilengkapi dengan fungsi intercom (Tel). petugas penguji dapat melakukan komunikasi dengan penjaga di Panel Control Room dengan memasukkan handset telepon ke dalam jack pada MCP.

M400K Sensor menyediakan antarmuka manual untuk alarm pada sistem peringatan kebakaran, desain sirkuit kawat memungkinkan komunikasi jarak jauh dengan panel kontrol pemantauan juga menyediakan LED lokal. Operasi Temperatur O deg C – 50 deg C dengan current rating max 30 mA . Mounting standart 76×76 mm box (60mm center)

4.9 Flash Strobe Lamp

Flash Strobe LampLampu Indicator yang berfungsi sebagai pertanda aktif tidaknya sistem sebagai pertanda adanya kebakaran. Pengaturan untuk strobe dan klakson (horn) dilakukan menggunakan sakelar putar yang mudah dipasang di bagian belakang perangkat. Sinkronisasi dapat dilakukan tanpa menggunakan modul tambahan selama 30 menit per NFPA 72. Tegangan operasi 24 volt DC.

4.10 Alarm Bell

Alarm BellsFire Bell akan membunyikan bunyi alarm kebakaran yang khas. Bell alarm adalah peralatan pemberitahuan arus rendah, desibel tinggi untuk digunakan dalam sistem kebakaran dan pencurian atau aplikasi pensinyalan lainnya. Bell alarm memberikan nada keras dan resonan. Beroperasi pada 24 VDC, Maximum Current: DC 31.1 mA/FWR – 53.5 mA dan motordriven dengan instalasi yang sederhana. Untuk penggunaan di dalam ruangan, Bell dipasang dalam indor Hydrant Box.

Referensi.

[1] Susanto, I. 2019. Maintenance Data Record (MDR) Proyek Pembangunan Workshop Machining Center, Boma Bisma Indra, Surabaya.

[2] http://www.jualalatsafety.net/index.php/en/artikel/fire-alarm/item/124-pengertian-fire-alarm-system-control-panel-smoke-detector

[3] http://www.isan.co.id/galeri/fire-system

[4] http://www.bromindo.com/alarm-kebakaran/

[5] http://www.patigeni.com/cara-kerja-alarm-kebakaran/

[6] http://www.notifier.com.au/our-products/flame-and-gas-detection/gas-detection/item/114-xcd.html

Perangkat Elektronika Sistem Tata Suara

Tata suara adalah kumpulan dari beberapa peralatan elektronik yang di desain untuk memperkuat sinyal suara dan musik supaya dapat didengar oleh orang banyak untuk menghasilkan suara berkualitas. Peralatan Tata suara gedung banyak ditemukan di Gedung perkantoran, Mall, Apartemen, Hotel, Bandara, Stasiun atau ruang public lainnya.

Prinsip kerja Tata Suara adalah Suara ditangkap oleh microphone dari sumbernya. Microphone merubah suara menjadi signal listrik dan mengirimnya melalui kabel menuju mixer. Mixer menerima signal suara dan musik tadi melalui setiap kanalnya kemudian me – mix ( menyambung dan menseimbangkan ) untuk dikirimkan lagi melalui kabel ke rampaian power amplifier. Power amplifier merubah signal menjadi energi listrik dan mengirimkannya ke loudspeaker. Loudspeaker merubah energi listrik menjadi gerakan mekanis dari konus speaker yang kemudian menggetarkan udara dan menjadi suara. Audiens mendengarkan suara tersebut [1]

Gambar 1. Skema Diagram Tata Suara Sederhana

Gambar 1 menunjukkan skema diagram instalasi tata suara dimana semua speaker di instal menuju titik central rak utama. agar volume masing -masing ruangan dapat di atur maka dipasang volume control. Adapaun  Perangkat Elektronika Tata Suara dan aksesoris pendukungnya dijelaskan pada keterangan di bawah ini :

1. Racking Sytem

Frame atas dan bawah terbuat dari Pelat baja, tebal 1.2, off-white dengan finish painting, Panel samping terbuat dari  Pelat baja tebal 1.6, off-putih, finish painting, Panel belakang tebal 1.0mm. Dimensions 546 (W) × 674.5 (H) × 420 (D) mm (21.5″ × 26.56″ × 16.54″), Weight 20.3 kg (44.75 lb) c/w aksesoris. didalam rak utama diletakkan beberapa perangkat elektronika seperti ditunjukkan Gambar 2.

Gambar 2. Rack Central perangkat Tata Suara TOA

1.1. Power Switch Panel

PS-011B adalah panel saklar daya jarak jauh yang dapat digunakan untuk aplikasi rack-mount

 

1.2. CD Player, FM & USB input

Z-CD2011R adalah pemutar CD Player FM dan USB Z-CD2011R berkinerja tinggi dan tuner FM yang cocok untuk menyiarkan paging atau musik latar di sekolah, kantor, toko pabrik, rumah ibadah dan kamar besar

 

1.3. Microphone Receiver Panel

Panel Penerima Mikrofon Z-FV200RF-AS digunakan untuk menghubungkan Mikrofon Jarak Jauh RM-200M ke Sistem Alamat Publik Darurat Seri Z-FV200. Hingga 4 RM-200M dapat dihubungkan.

1.4. Mixer

M-9000M2 Pre-Amplifier dirancang untuk digunakan bersama dengan modul opsional dan dapat dikonfigurasi hingga 8 input dan 8 output. Modul seri 9000 serta modul input 900 seri yang ada dapat digunakan. Modul yang paling tepat dapat dipilih tergantung pada aplikasi. Dilengkapi dengan pemrosesan sinyal dan fungsi kontrol yang diperlukan untuk penguatan suara, memungkinkan semua parameter diatur pada mixer. Data pengaturan dapat disimpan di dalam unit dan dipanggil menggunakan tombol di panel depan.

1.5. Power Amplifier

ZP-2240 adalah penguat daya berkinerja tinggi yang cocok untuk menyiarkan paging atau musik latar di sekolah, kantor, toko, pabrik, masjid, gereja, dan ruangan besar

 

1.6. Speaker Selector

Selektor Pembicara TOA Z-SS1010R adalah selektor speaker 10 zona BGM atau 10 zona. Pemilih speaker yang sangat efisien ini dapat diinstal dengan sistem alamat publik di sekolah, mal, kantor dan tempat-tempat yang membutuhkan pemilihan speaker

1.7. Sound System Junction Box

JB-031B adalah kotak persimpangan untuk menghubungkan komponen eksternal ke komponen rak

 

2. Microphone

Microphone berfungsi mengubah getaran suara yang ditangkapnya (misalnya suara vocal) menjadi getaran listrik untuk diteruskan ke bagian penerima yaitu pre-am mic, pengiriman suara dari mic ada yang menggunakan kabel ataupun tanpa kabel (wireles).

RM-200M Remote Microphone terhubung ke VM-3240VA, VM-3360VA, VM-2120 dan VM-2240 dengan tujuan untuk membuat pengumuman darurat (* 3) / siaran umum

3. Volume Control Dinding

Volume control ini terpasang pada dinding ruangan berfungsi mengontrol satu atau beberapa speaker untuk mengatur tinggat kekuatan suara pada suatu ruangan sehingga cukup nyaman untuk di dengarkan.

Volume Control ZV 303 TOAZV-303 adalah attenuator dinding yang dipasang rata dan menggunakan transformator yang memungkinkan koneksi berbagai muatan (30 W atau kurang). Volume dapat disesuaikan dalam lima langkah. ZV-303 memiliki fitur terminal push-in terminal untuk koneksi yang mudah

Spesifikasi teknis: Input Power 30 W, Level Control (4-step) 0 (Off), 1 (-12 dB), 2 (-6dB), 3 (0 dB), Dimensions 70 (W) x 120 (H) x 59 (D) mm, Weight 190 grams

4. Loadspeaker

Peralatan speaker fungsinya kebalikan dari mic. Speaker berfungsi mengubah getaran listrik menjadi getaran suara agar dapat didengar oleh telinga manusia. Speaker adalah media yang mampu mengeluarkan frequensi tinggi , sedang ,rendah atau disebut sebagai HIGH, MID, LOW. Beberapa jenis peralatan speaker adalah :

4.1. Ceiling speaker

Ceiling Speaker ZS 1869

Terintegrasi dengan unit dan panel speaker, ZS-1869 Ceiling Mount Speaker terbuat dari bahan konstruksi logam dan ideal untuk digunakan dalam sistem alarm suara. Ini fitur mekanisme penjepit pegas untuk pemasangan speaker yang mudah ke langit-langit. Impedansi input dapat dengan mudah diubah dengan mengubah posisi ketuk transformator. Blok terminal input tipe push-in memudahkan koneksi kabel dan memungkinkan kabel jembatan.

Spesifikasi teknis: rated input 6 Watt (100 V line), Impedance 100 V line: 1.7 kΩ (6 W), 3.3 kΩ (3 W), 6.7 kΩ (1.5 W), 13 kΩ (0.8 W), Sound Pressure Level 90 dB (1 W, 1 m), Frequency Response 70 Hz – 20 kHz, Speaker Component 12 cm (5″) cone-type, Dimension for Fixing Mounting hole: φ150±3 mm (φ5.91″±0.12″), Ceiling thickness: 5 – 25 mm (0.2″ – 0.98″), Weight 620 g (1.37 lb)

 

4.2. Wall Speaker

ZS-1030B adalah speaker jenis 2-way bass-reflex kecil yang menampilkan rentang frekuensi luas yang cocok untuk digunakan untuk pengumuman dan pemutaran musik. ZS-1030B dapat digunakan untuk aplikasi impedansi tinggi dan impedansi rendah. Konstruksi tahan percikan pembicara memungkinkannya dipasang di bawah atap tempat pembicara tidak terkena hujan secara langsung.

Spesifikasi teknis: rated input 30 Watt, Impedance 8 Ω, 100 V line: 330 Ω (30 W), 500 Ω (20 W), 670 Ω (15 W), 1 kΩ (10 W), 2 kΩ (5 W), Sound Pressure Level 90 dB (1 W, 1 m), Frequency Response 70 Hz – 20 kHz, Speaker Component 12 cm cone-type + 2.5 dome-type, Dimension 196 (W) × 290 (H) × 150 (D) mm, Weight 2.5 kg

4.3. Column Speaker

Speaker Kolom ZS-202C menggunakan beberapa speaker kerucut yang disusun secara vertikal pada papan penyekat tunggal untuk memberikan directivity horisontal yang lebih luas

Spesifikasi teknis: rated input 20 Watt, Impedance 500Ω, Sound Pressure Level 93 dB (1 W, 1 m), Frequency Response 150 Hz – 10 kHz, Weight 4.5 kg

 

 

4.4. Horn Speaker

Horn Speaker ZH 625SM

ZH-625SM adalah speaker yang ringkas, cocok untuk aplikasi pengumuman alamat publik. Komponen speaker eksternalnya difinishing dengan powder coating dan braket serta sekrup stainless steel cocok untuk out door sehingga mampu dan tahan cuaca.

Spesifikasi teknis: rated input 25 Watt, Impedance 400Ω (25W), 670Ω (15W), 1kΩ (10W), 2kΩ (5W), Sound Pressure Level ≥ 110dB (1 W, 1 m at 500 Hz to 2.5 kHz peak level), Frequency Response Low: ≤ 297   High: ≥ 8,409, Sensitivity as Microphone (0dBm=1mW/10dyne/cm2) -24 dBm at 1 kHz, Weight 2.1 kg

 

Referensi

[1] http://abouttechnique.blogspot.com/2018/04/sistem-tata-suara-sound-system.html

[2] https://toa.co.id/product

 

Sistem Distribusi PLN Sekunder Industri TM 20 kV to 220/380 V

Sistem distribusi listrik yang berlaku di PLN adalah jaringan tenaga listrik meliputi semua Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 KV yang diawali dari sisi sekunder pada Gardu Induk (GI) dan semua Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 380/220 Volt hingga ke meter-meter pelanggan untuk kebutuhan industry bisnis maupun rumah tangga. Tegangan distrubusi dikelompokkan menjadi distribusi primer (20kV) dan distribusi sekunder (380/220V).

Pembahasan mengenai sistem distribusi yang berlaku pada sisi PLN sudah banyak dilakukan. Tulisan ini fokus pada sistem distribusi yang menjadi batas lingkup pekerjaan sisi PLN dan lingkup pekerjaan sisi pelanggan khususnya daya dengan tarif industri. Pemilihan topik pembahasan yang di tunjukkan Gambar 1 dilakukan karena peralatan dan instalasi pelanggan tersebut akan dilakukan pemerikasaan pengujian dan pengukuran oleh lembaga inspeksi agar terbit Sertifikat Layak Operasi (SLO) sebagai syarat penyambungan listrik PLN [1].

Single Line Diagram Sistem Distribusi Sekunder TM 20 kV

Gambar 1. Single Line Diagram Sistem Distribusi Sekunder TM 20 kV Industri (I3)

Single Line Diagram yang di tunjukkan Gambar 1 menjelaskan instalasi dari tegangan menengah PLN 20kV sampai ke tegangan rendah 380/220V untuk di gunakan sebagai sumber listrik Panel Mesin dan Panel Penerangan. Incoming PLN di dapatkan dari MV Cubicle PLN dalam Gardu Beton menuju incoming MVMDB pelanggan melalui kabel NYXSEbY 20 kV. Outgoing MVMDB dihubungkan ke Trafo Step-down dari tegangan 20kV ke 380/220V.  Output Trafo dihubungkan ke incoming LVMDB melalui kabel NYY 0.6/1 kV. Selain bersumber dari PLN, sisi incoming LVMDB juga terdapat sumber Genset yang dilengkapai dengan sistem ATS/AMF. Di dalam Panel LVMDB terdapat beberapa MCCB outgoing dan Capasitor Bank.

Masing-masing komponen  yang terdapat dalam gambar di jelaskan fungsi dan bentuknya secara singkat di bawah ini :

1. Sumber Listrik PLN

Berdasarkan daya tersedia pada PLN untuk sistem sekunder tegangan 380/220V setiap pelanggan energi listrik dengan daya kontrak di atas 197 kVA dilayani melalui jaringan tegangan menengah dengan tegangan nominal 20 kV. PLN  akan melakukan penyambungan baru setelah pelanggan membayar Biaya Penyambungan Pasang Baru (BPUJL) sesuai daya kontrak yang di sepakati. Menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL). Pelanggan wajib memasang instalasi Milik Langganan sesuai standar teknis yang berlaku dan menunjukkan Sertfikat Laik Operasi (SLO).

1.1. Gardu Beton PLN

Pelanggan diwajibkan menyiapkan Gardu Beton dengan desain dan gambar mengikuti standart PLN tidak kurang dari lebar 4 m x panjang 5 m x  tinggi 4 m dilengkapi Air conditioner (AC) seperti Gambar 2. Menjadi lingkup pekerjaan PLN adalah menarik Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) 20 kV dari Saluran Umum Tegangan Menengah (SUTM), memasang Cut Out pada Tiang TM terdekat, menyiapkan MV Cubicle PLN kemudian diletakkan di dalam Gardu Beton dan memasang kWh Meter. Gardu Beton akan di kunci dan di segel PLN.

Gardu Beton PLN TM 20 kV

Gambar 2. Gardu Beton PLN

1.2. MV Cubicle PLN

MV Cubicle yang di tunjukkan Gambar 3 akan di suply PLN termasuk dalam biaya BPUJL. Kubikel  ialah  suatu  perlengkapan  atau peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengendali, penghubung  dan  pelindung  serta  membagi  tenaga listrik dari sumber tenaga listrik, Kubikel istilah umum yang mencangkup peralatan switching dan kombinasinya dengan peralatan kontrol, pengukuran, proteksi dan peralatan pengatur. Peralatan tersebut dirakit dan saling terkait dengan perlengkapan, selungkup dan penyangga. Sesuai IEC 298 : 1990 di despesifikasikan sebagai perlengkapan hubung bagi dan kontrol berselungkup logam rakitan pabrik untuk arus bolak-balik dengan tegangan pengenal diatas 1 kV sampai dengan dan termasuk 35 kV, untuk pasangan dalam dan pasangan luar dan untuk frekuensi sampai 50 Hz [2].

MV CUBICLE PLN

Gambar 3. Medium Voltage (MV) Cubicle PLN

2. Medium Voltage Main Distribution Board (MVMDB)

Medium Voltage Panel milik pelanggan di tunjukkan Gambar 4 ini berfungsi sebagai penghubung dan pemutus saluran listrik ( 6.6 – 24 kV ) dari PLN, menyalurkan tenaga listrik atau tegangan dari Gardu Beton PLN menuju Transformator Step-Down selanjutnya ke LVMDP. Istilah Medium Voltage Panel kadang disebut juga MV Cubicle , Distribution Board, Switchgear dll. Didalam MV panel ini, biasanya terdapat Bus Bar , Circuit Breaker, Load Break Switch (LBS), Disconnecting Switch ( DS ), Earthing Switch ( ES ), Current Transformer (Trafo Arus ), ( CT ), Potential Transformer ( Trafo Tegangan ), ( PT’ ), Peralatan Ukur ( Volt meter, ampere meter, dsb ), Interlocking ( kontrol ), Relay proteksi.

MVMDB PELANGGANGambar 4. Medium Voltage Main Distribution Board (MVMDB) Pelanggan

2.1. Spesifikasi Teknis Medium Voltage Incoming Cubicle Panel ( 1 unit )

Rated maximum Voltage 24kV, Rated current – Load Break Switch 3P 630A, Rated current Busbar 630A, MV Cubicle Incoming type IM (SF6 LBS), Manual Operated [3]

2.2. Spesifikasi Teknis Medium Voltage Outgoing Cubicle Panel ( 1 unit )

Rated maximum Voltage 24kV, Rated current Disconnecting switch 3P 630A, Rated current Busbar 630A, Rated current Circuit Breaker 3P 630A, MV Cubicle Incoming type DM1-A (SF6 CB), Manual Operated, Power meter PM5560, Protection relay Sepam series T42 (Standart  Jatim).

3. Transformator Distribusi Step-Down

Tranformator Distribusi Step-Down kapasitas 2000 kVA yang di tunjukkan pada Gambar 5 ini berfungsi untuk menurunkan tegangan menegah 20 kV dari PLN menjadi tegangan rendah 380/220V untuk di distribusikan kepada beban mesin dan penerangan. Trafo distribusi berpendingin minyak (Oil-Immersed Distribution Transformer) adalah trafo distribusi di mana bagian dalam trafo tenggelam dalam minyak. Oli berfungsi sebagai media isolasi dan pendingin [4].

Trafo Step-Down 2000 kVAGambar 5. Trafo Distribusi Step-Down 20 kV to 220/380V Daya 2000 kVA

Contruction

Cooling System ONAN, Aplication indoor or Outdoor, Type of cooler Panel Radiator Fins or Corrugated Fins, Bushing Position Top-top/ Top-side/ Side-side, Bushing Protection w/ or w/o LV & HV Chamber.

Spesifikasi teknis

Kapasitas 2000 kVA, No Load Losses 2700 Watt, Load Losses 25000 Watt, Impedance 7%, Exciting Current 2%, Oil Volume 1300 Liters, Transformer Total Weight 4215 kgs, Dimensional Approximately 2140 mm Length x 1440 mm Wigth x 2015 mm Height.

Accessories :

Oil Level Indicator, Oil Thermo Indicator, Winding Thermo Indicator, Pressure Relief Device, RIS, DGPT2, DMCR and other accessories.

4. Generator Set (Genset)

Kehandalan (realiability) pasokan listrik dalam industri sangat diperlukan karena berhubungan dengan produktivitas perusahaan. Apabila sumber listrik utama dari PLN terjadi gangguan atau pemadaman maka diperlukan sumber listrik cadangan seperti Genset sebagai Back-up. Genset adalah satu set mesin yang terdiri dari motor bakar sebagai penggerak yang di hubungkan dengan alternator untuk menghasilkan sebuah daya listrik. Gambar 6 menunjukkan Genset yang berfungsi sebagai sumber cadangan listrik apabila PLN mengalami ganguan kelistrikan atau pemadaman.

genset-500-kva-silent-doosan-dp158ldGenset 500 kVA Silent Doosan DP158LD

5. Low Voltage Main Distribution Board (LVMDB)

Low Voltage Main Distribution Board (LVMD)B

Gambar 7. Low Voltage Main Distribution Board (LVMDB)

Panel LVMDP atau disebut panel utama tegangan rendah yang ditunjukkan Gambar 7 berfungsi menerima tenaga listrik dari sumber (incoming) baik itu dari PLN, Genset, Turbin Uap atau Gas secara bergantian, bersamaan atau paralel. Fungsi lainnya adalah pengendali, penghubung  dan  pelindung  serta  membagi  tenaga listrik dari sumber tenaga listrik. Melindungi dari short circuit, menjaga kestabilan, membagi tenaga listrik ke beberapa circuit. Bagian-bagian dari LVMDB adalah :

5.1. Incoming PLN

Air Circuit Breaker (ACB) 2000 A lengkap dengan pilot lamp, unit control dan metering seperti Ampere meter, Volt meter, Watt meter, Cos Q meter, Frekuensi meter dan kWh meter

5.2. Incoming Genset

Panel kontrol Genset berfungsi untuk mengatur memutus, menghubungkan dan mengendalikan Genset. Fungsi tersebut termasuk :

5.2.1. Automatic Transfer Switch (ATS)

Panel Automatic Transfer Switch (ATS) adalah sistem pengontrolan yang berfungsi untuk mengganti koneksi secara otomatis dari satu sumber tegangan listrik ke satu sumber tegangan listrik lainnya. Keadaan pergantian tersebut disebut juga dengan Automatic COS (Change Over Switch). Perpindahan sumber tegangan dapat saja dilakukan dengan ATS namun Genset yang menghidupkan sumber tegangan sebagai pengganti sumber tegangan utama (PLN) tidak aktif secara otomatis. agar sistem ATS dapat bekerja secara otomatis harus didukung dengan sistem AMF.

5.2.2. Automatic Main Failure (AMF)

Panel Automatic Main Failure (AMF) adalah sistem kendali yang berguna untuk menyalakan mesin genset (starter mesin genset) ketika beban yang disuplai suatu tegangan kehilangan sumber utamanya yaitu PLN. Jadi ketika beban kehilangan sumber tegangan utamanya yaitu PLN, secara serta merta genset akan starter secara otomatis (1 kali starter), setelah mesin genset menyala, ATS mulai mengganti koneksi dari sumber tegangan utama ke sumber tegangan cadangan (Genset).

5.2.3. Synchronizing

Panel sinkron Genset berfungsi menggabungkan sumber listrik dari dua atau lebih unit generator. Juga bisa disebut juga memparalel beberapa generator. Fungsinya agar mendapat tenaga lebih di jalur yang sama.

5.3. Out Going Distribution Breaker

Berisi beberapa Mould Case Circuit Breaker (MCCB) dilengkapai control dan metering berfungsi untuk menghubungkan, memutus dan mengamankan jaringan menuju Sub Distribution Panel (SDP).

5.4. Capasitor Bank

Panel ini berfungsi memperbaiki power factor dalam rentang 0.85 s/d 0.99. Jika nilai Cos Q kurang dari 0,85 maka PLN akan memberlakukan denda. Fungsi lainnya adalah menghindari kelebihan beban, efisiensi daya, dan memberi perlindungan pada peralatan elektronik. Salah satunya adalah sebagai penurun ampere dengan beban motor, sebagai penghilang daya induktif pada motor, membuat motor lebih stabil dan dingin sekaligus menghemat pemakaian energi listrik. Capacitor bank yang terpasang adalah 12 x 30 KVAR termasuk automatic Power Factor Regulator.

6. Motor Control Center (MCC)

Dalam aplikasi industri ditemukan banyak motor listrik sebagai penggerak mesin dalam proses produksi. Penggunaan Motor Listrik berfungsi sebagai penggerak material handling seperti crane, conveyor, elevator, Fan, Blower, Pompa dan Compresor. Dalam mengendalikan motor tersebut diperlukan Starting Panel yang berjumlah banyak untuk fungsi start-stop, interlock, berurutan (sequence), pengaman hubung singkat (over current), pengaman beban lebih (overload) dan sebagai indikator. Beberapa system automation diperlukan untuk proses control, monitoring, HMI dan SCADA. Agar system control panel lebih efektif dan efisien dalam monitoring, kebutuhan ruang panel, proses instalasi, perawatan dan biaya maka diperlukan sistem pengendali motor terpusat yang di kenal dengan Motor Control Center(MCC) yang ditunjukkan pada Gambar 8.

Motor Control Center (MCC) adalah pusat pengendali motor yang yang berisi beberapa Modul Starting Motor berfungsi untuk mengendalikan beberapa motor dalam satu Panel Listrik secara terpusat. Tiap modul Starting Motor tersebut berisi komponen listrik berupa MCCB, Magnetic Contactor (MC), Over Load (OL) dan beberapa aksesoris pelengkap seperti pilot lamp, push button, terminal, metering dan lain-lain. Tiap modul Starting Panel tersebut membentuk satu rangkaian wiring berupa Starting Direct on Line (DOL), Start Delta, Soft Sarter, Variable Speed Drive (VSD) atau Starting Auto Transformator (Auto-Trafo)

Motor Control Center (MCC)

Gambar 8. Motor Control Center (MCC)

Referensi.

[1] Susanto, I. 2019. Maintenance Data Record (MDR) Proyek Pembangunan Workshop Machining Center, Boma Bisma Indra PT, Surabaya.

[2] https://armanbacktrak5.wordpress.com/2017/02/12/kubikel-20-kv/

[3] https://www.se.com/id/id/product-category/87897-medium-voltage-switchgear, diakses tahun 2020.

[4] Bambang Djaja, 2020. B&D Distribution Transformer Oil Immersed. https://bambangdjaja.com/id/products/main-distribution-transformer, diakses tahun 2020.

Daya Tersedia Pada PLN untuk Sistem Sekunder Tegangan 220/380V

Daya Listrik yang tersedia pada PLN untuk sistem sekunder Tegangan Rendah (TR) dengan tegangan 220/380 V di tunjukkan pada Tabel1

Daya listrik yang tersedia pada PLN untuk sistem sekunder Tegangan Menengah (TM) dengan tegangan 220/380 V di tunjukkan pada Tabel2

Daya Tersedia PLN TM 20 KV

Daya Tersedia pada PLN untuk Pemasangan Baru atau Tambah Daya Sistem Distribusi TM 20 kV

Daya Trafo Distribusi yang terdapat pada Pasaran untuk sistem sekunder Tegangan Menengah (TM) dengan Trafo Distribusi SPLN D3 untuk trafo 1 fasa dan 3 fasa tegangan 220/380 V di tunjukkan pada Tabel3

Trafo Distribusi SPLN D3

Trafo Distribusi SPLN D3 untuk trafo 1 fasa dan 3 fasa

Daya Trafo Distribusi yang terdapat pada Pasaran untuk sistem sekunder Tegangan Menengah (TM) dengan Trafo Distribusi Berpendingin Minyak (Oil Immersed Transformers) dengan standart IEC 60076 tegangan 220/380 V di tunjukkan pada Tabel4

Trafo Distribusi Berpendingin Minyak (Oil Immersed Transformers) dengan standart IEC 60076

[1] https://www.pln.co.id/pelanggan/layanan-online

[2] https://www.trafoindonesia.com/pdf/all-product-catalog

[3] https://bambangdjaja.com/id/products/main-distribution-transformer/

Biaya Pasang Baru dan Pemakaian Minimal Listrik PLN Tarif Industri

1. Pendahuluan

Gardu Beton PLN TM 20 kV Dalam pelaksanaan awal proyek terdapat lingkup pekerjaan yang berhubungan dengan sambungan baru listrik PLN Tegangan Menengah (TM) 20 kV dengan item pekerjaan sebagai berikut :

  1. Sambungan PLN 1600 kVA; lengkap dengan BP & UJL, sertifikasi Konsuil Gresik (SLO).
  2. Distribution Transformer; 2000kVA,3p,20kV/400V, Elastimold Primair Bushing, DGPT Protection Relay, Oil Immersed.
  3. Incoming Cubicle Panel, lengkap dengan meterin, Rated max voltage 24 kV, Rated current busbar 630 A, Operated Manual.
  4. Outgoing Cubicle Panel, lengkap dengan metering, Rated max voltage 24 kV, Rated current busbar 630 A, Operated Manual.
  5. From MVMDP. PLN to MVMDP Costumer ; N2XSEY 3 x 185 mm2
  6. From MVMDP Costumer to Trafo ; N2XSEY 3 x 1 x 185 mm2 + NYY 2x 2,5 mm2
  7. Heat shrink termination 20 KV indoor

Hal yang terbayang dalam melaksanakan lingkup pekerjaan tersebut adalah syarat-syarat apa yang harus disiapkan, batas lingkup pekerjaan antara PLN dan Pelanggan serta berapa besar biaya yang harus dikeluarkan. Setelah dilakukan koordinasi bersama antara pemilik dan kontraktor di kantor PLN Unit Pelayanan dan Jasa (UPJ) didapatkan informasi sebagai berikut :

  1. Sesuai dengan daya kontrak pemasangan baru listrik PLN lengkap dengan biaya BP, UJL dan SLO pada proyek pembangunan sebesar 1600 kVA, bahwa standar Daya Tersedia Pada PLN untuk Sistem Sekunder Tegangan 220/380V pemasangan baru listrik PLN yang mendekati adalah daya 1.110 kVA; daya 1.385 kVA, daya 1730 kVA ditunjukkan pada Tabel1.
  2. Biaya pemakaian atau energi minimal adalah 40 jam x kVA x tarif (Rp. 1.035,78)
  3. Syarat permohonan pemasangan baru Listrik
  4. Terkait rencana pemindahan atau perubahan Jaringan Saluran Umum Tegangan Menengah (SUTM) yang terlalu rendah dan dianggap menggangu atau menghalangi di area Gerbang pintu masuk proyek. Pemohon diminta mengirimkan surat permohonan kepada PLN UPJ untuk dapat respon dan rekomendasi beserta biaya yang diperlukan.
  5. Simulasi biaya BP UJL belum termasuk SLO dan biaya pemakaian minimal bulanan masing2 daya ditunjukkan pada Gambar2.
  6. Lembaga Inspeksi Teknis untuk SLO
  7. Pelanggan Membangun dan menyiapkan Gardu Beton lengkap dengan Air Conditioner (AC) sesuai Desain Standart Gardu Beton PLN

Tabel 1. Daya Tersedia PLN Sistem Sekunder TM 20 kV

Daya Tersedia PLN TM 20 KV

Daya Tersedia pada PLN untuk Pemasangan Baru atau Tambah Daya Sistem Distribusi TM 20 kV

2. Biaya Pasang Baru Listrik PLN

Biaya Penyambungan (BP) adalah biaya yang dibayar konsumen untuk memperoleh penyambungan tenaga listrik atau penambahan daya.

Uang Jaminan Langganan (UJL) Tenaga Listrik adalah jaminan berupa uang atau bank garansi yang dikeluarkan oleh perbankan nasional atas pemakaian daya dan energi listrik selama menjadi Konsumen.

Konsumen yang mengakhiri Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik atau berpindah ke Tarif Tenaga Listrik Prabayar, Jaminan Langganan Tenaga Listrik dikembalikan kepada Konsumen setelah diperhitungkan dengan tagihan listrik dan semua hutang kepada PT PLN (Persero) yang belum dilunasi.

Simulasi biaya BP UJL pemasangan baru Listrik PLN untuk daya yang mendekati dari permintaan adalah :

  • Daya 1110 kVA dengan biaya BP UJL sebesar Rp.   950.116.000,-
  • Daya 1385 kVA dengan biaya BP UJL sebesar Rp. 1.185.566.000,-
  • Daya 1730 kVA dengan biaya BP UJL sebesar Rp. 1.480.886.000,-

Simulasi Biaya BPUJLGambar 2. Simulasi Biaya BP UJL Tarif I3 Daya 1110 kVA

Untuk Daya 1110 kVA disimulasikan Biaya Penyambungan (BP) Rp. 700,410,000.-, Uang Jaminan Langgan (UJL) Rp. 249,750,000.-, Bea Meterai Rp. 6,000.-, Total Rp. 950,166,000.-

Biaya tersebut belum termasuk biaya Sertifikasi Laik Operasi (SLO) yang dilakukan oleh Lembaga Inspeksi Teknik yang di tunjuk dan terdaftar pad Menteri ESDM.

3. Biaya Pemakaian Listrik Minimal

Dalam memutuskan berapa daya yang harus di daftarkan pada PLN harus memperhitungkan konsumsi daya yang di butuhkan. Upaya penghematan listrik dengan mengurangi beban listrik dan lampu di malam hari terkadang tidak berarti ketika konsumsi kita kurang dari pemakaian minimum. Artinya meskipun kita berhemat listrik dengan mengurangi penerangan di malam jika pemakaian kita kurang dari syarat 40 jam KVA maka kita tetap dikenai beban kontrak minimum.

Biaya pemakaian atau energi minimal adalah 40 jam x kVA x tarif dengan kalkulasi untuk masing- masing daya adalah sebagai berikut :

  • Daya 1110 kVA adalah 40 x 1.110 kVA x Rp. 1.035,78 sebesar Rp. 45.988.632,-
  • Daya 1385 kVA adalah 40 x 1.385 kVA x Rp. 1.035,78 sebesar Rp. 57.382.212,-
  • Daya 1730 kVA adalah 40 x 1.730 kVA x Rp. 1.035,78 sebesar Rp. 71.675.976,-

Syarat permohonan pemasangan baru Listrik adalah sebagai berikut :

  • Surat permohonan pelanggan, permintaan daya dan alamat.
  • Lampiran Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
  • NPWP
  • SIUP
  • Copy KTP pemohon.
  • Sudah ada Instalasi pelanggan dan Gardu
  • Telah memiliki SLO

4. Pengurusan Sertifikat Layak Operasi (SLO)

Setiap instalasi pemanfaatan tenaga listrik wajib memiliki Sertifikat Laik Operasi sebelum dilakukan penyambungan tenaga listrik oleh PT PLN (Persero).

Biaya Sertifikasi Laik Operasi (SLO) adalah biaya yang dikeluarkan oleh Konsumen
dalam pelaksanaan sertifikasi instalasi pemanfaatan tenaga listrik termasuk biaya pemeriksaan dan pengujian instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengurus sertifikat layak operasi (SLO) dan Pasang Baru Listrik (BPUJL) adalah :

  1. Membuat surat permohonan Pasang Baru Listrik Daya 1.110 KVA kepada PT. PLN Persero atau foto copy Surat Ijin Penyambungan dari PT. PLN Persero
  2. Surat kuasa dari pemberi tugas kepada pihak penyedia jasa pengurusan pasang baru listrik
  3. Foto copy KTP Direktur/ atas nama dimana alamat perusahaan yang akan dipasang Baru
  4. Foto copy rekening tetangga untuk pasang baru

5. Biaya Sertifikasi Laik Operasi

  • Batas atas biaya pemeriksaan dan pengujian instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah Daya tersambung di atas 1 MVA s.d 2 MVA adalah 11/VA = 11 x 1.110.000 VA = Rp. 12.210.000,-
  • Batas atas biaya pemeriksaan dan pengujian Trafo dengan kapasitas Trafo 1.600 kVA s.d. < 2.500 kVA adalah Rp. 6.500.000
  • Batas atas biaya pemeriksaan dan pengujian Kubikel 1 unit adalah Rp. 2.000.000
  • Batas atas biaya pemeriksaan dan pengujian Jaringan dengan Panjang saluran Kabel Tegangan Menengah kurang dari sama dengan 5 kms (kilo meter sirkit) adalah Rp. 4.000.000
  • Biaya Tidak Tetap berupa biaya at cost untuk akomodasi, transportasi dan sewa alat uji

Referensi

[1] https://www.pln.co.id/pelanggan/layanan-online/simulasi-pasang-baru

[2] https://ap2t.pln.co.id/ap2t/Default.aspx

[3] Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 2017. “Tingkat Mutu Pelayanan Dan Biaya Yang Terkait Dengan Penyaluran Tenaga Listrik Oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)”,  Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017.

[4] Susanto, I. 2019. Maintenance Data Record (MDR) Proyek Pembangunan Workshop Machining Center, Boma Bisma Indra PT, Surabaya.