Tepian Langsat

Terletak di sebelah barat kecamatan bengalon, dengan luasan lebih dari satu (1) juta hectare. Desa Tepian langsat merupakan salah

Tepian Langsat

Tepian Langsat

satu desa yang terluas dikecamatan Bengalon dan menjadi tujuan transmigrasi. Meski merupakan Desa yang berumur cukup tua dikecamatan bengalon ini, tidak membuat Tepian Langsat menjadi salah satu desa yang maju dibanding dengan desa-desa yang lainnya. Perpindahan penduduk dari tepian langsat ke sepaso kurang lebih 15 tahun yang lalu membuat perkembangan ditepian langsat terkesan cukup lamban.

Pola kehidupan yang bergantung dengan hasil alam dan hutan merupakan mata pencaharian utama bagi masyarakat. Bertani, mencari binatang buruan/jerat, sarang burung wallet, madu, bekerja kayu, nyadap aren (membuat gula merah), serta mencari ikan merupakan usaha yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan mereka sehari-hari.

Sejak di bukanya perkebunan kelapa sawit sekitar tahun 2008, bertahap desa ini mulai berkembang. Penduduk yang mengandalkan transportasi sungai kini dapat mengakses Jalan perkebunan untuk pergi ke bengalon maupun kota lainnya. “Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) Tepian Langsat” yang beroperasi sejak Desember 2011 membawa roda perekonomian desa semakin bergerak. Usaha mikro seperti warung kopi, air bersih, toko sembako mulai berdiri di setiap rayon pemukiman perkebunan. Truck pengangkut Tandan Buah Segar Kelapa sawit dan Truck Tangki CPO datang dan pergi menghiasi jalan tepian langsat.

Bengalon

Adalah sebuah kecamatan di bawah pemerintahan kabupaten kutai timur, kalimantan timur. Desa-desa dari kecamatan Bengalon

simpang perdau

simpang perdau

adalah : Keraitan · Muara Bengalon · Sekerat · Sepaso · Sepaso Barat · Sepaso Selatan · Sepaso Timur · Tebangan Lebak · Tepian Baru · Tepian Indah · Tepian Langsat. Terletak di utara sangata yang dilalui oleh Jalan Poros Sangkulirang – Bengalon.  Dengan 1 jam perjalanan dari Sangatta lewat Jalan Poros Sangata – Bengalon lalu belok kanan saat ketemu persimpangan Perdau. Untuk menuju bengalon biasanya di tempuh dengan mengendarai taksi atau travel yang armadanya berupa innova atau avanza selama kurang lebih 10 jam perjalanan dari bandara sepinggan balikpapan. Travel beroperasi normal berangkat dari bandara jam 8 malam melewati samarinda, sangata dan sampai bengalon jam 5 pagi. Jika kita punya akses bisa naik pesawat dari sepinggan balikpapan ke bandara non komersial KPC di tanjung bara sekitar 1 jam.

Roda perekonomian bengalon sangat hidup dengan adanya aktifitas pertambangan batu bara. Jalan raya selalu di hiasi lalu lalang mobil 4 WD khas pertambangan seperti Ford Ranger atau Mitsubushi Strada Triton yang di beri bendera tinggi agar terlihat oleh operator dump truck saat di area tambang. Minibus juga beroperasi tiap pergantian shift kerja untuk mengangkut pemberangkatan dan pemulangan pekerja pertambangan.

Dump Truck

Dump Truck

Generasi pertama yang datang di kota ini adalah para penebang kayu dan buruh pabrik kayu. Terdapat komplek pabrik kayu yang sudah tutup, perumahan karyawan dan alat berat yang tidak beroperasi menunjukkan sisa sia kejayaan pabrik tersebut. Mulai berkembang pula perkebunan kelapa sawit skala besar dan pabrik pengolah hasil perkebunan tersebut.

Rumah di bengalon kebanyakan berbentuk rumah panggung yang terbuat dari kayu. Beberapa perkantoran pemerintahan kecamatan, masjid dan sekolah yang terbuat dari bata dan sebagian rumah yang tergolong mewah juga terbuat dari bata. Ada komplek perumahan kayu berwarna merah terlihat cukup mencolok dan asri milik United Traktor.

Penduduknya sangat majemuk dari beberapa suku. Penduduk asli bengalon adalah Orang kutai dan orang bugis yang sudah menetap secara turun temurun di sana sehingga sebagian besar menjadi tuan tanah. Selanjutnya suku jawa, madura dan beberapa dari batak dll yang datang karena pekerjaan baik kayu, pertambangan dan perkebunan sawit.

Tambang KPC di Bengalon

Tambang KPC di Bengalon

Bisnis hotel, penginapan rumah kos sangat berkembang, juga usaha travel sangat laris karena kendaraan umum sangat terbatas. ATM BNI dan BRI sudah beroperasi dan sangat padat antrian pada awal bulan dan akhir bulan. Meskipun belum ada pusat perbelanjaan, tapi ada beberapa pasar tradisional yang menyediakan kebutuhan penduduk seperti pasar sebongkok. Pasar pagi. Pasar malam yang beroperaasi tiap malam minggu dan malam senin juga ada beberapa ruko dan mini market yang biasanya di jadikan jujukan belanja bagi penduduk. Untuk penerangan dan sumber energi menggunakan Listrik dari PLN, karena masih menggunakan PLTD maka sering terjadi pemadaman.