Pengoperasian Loading Ramp

Periksa terlebih dahulu seluruh bahagian unit Loading Ramp sebelum Ramp diisi dengan TBS.

Hal yang perlu diperiksa antara lain sebagai berikut :

–          Periksa apakah lantai Loading Ramp tidak ada yang rusak/renggang yang memungkinkan brondolan dapat jatuh kebawah Loading Ramp.

–          Periksa Level olie Hydrolic pada unit Hydrolic Pump.

–          Periksa apakah pintu-pintu Ramp dapat dibuka dan ditutup seperti biasanya, dll.

Pengisian Loading Ramp harus secara berurutan dan dimulai dari kompartemen pertama hingga kompartemen terakhir.

Demikian juga halnya dengan pengisian buah dari Loading Ramp kedalam Lorry Rebusan; yaitu buah yang lebih awal masuk ke Loading Ramp harus lebih dahulu diisikan kedalam Lorry (First in – First out).

Hal ini adalah untuk menghindari kemungkinan naiknya FFA yang disebabkan lamanya buah tertahan diatas Loading Ramp.

Setiap penuangan buah dari Truck ke Loading Ramp agar selalu diperhatikan apakah ada benda asing yang terikut masuk antara lain : potongan besi, batu, pelepah sawit, goni-goni plastik ex pupuk, dll.

Benda-benda asing tersebut agar secepatnya disingkirkan untuk tidak sampai terikut ke instalasi lainnya di pabrik, karena hal ini sangat berbahaya dan dapat merusak instalasi tersebut.

Pengisian buah kedalam Lorry agar diatur secara merata dan semaksimal mungkin.

Isi lorry yang tidak merata (berat sebelah) akan menyulitkan Hoist Crane pada saat mengangkat (miring) dan tidak jarang lorry ini terlepas kemudian jatuh dan membahayakan pekerja lain.

Isi lorry yang kurang penuh akan menurunkan effisiensi pemakaian uap (boros), dan disamping itu akan menjadi penyebab turunnya kapasitas rebusan.

Setiap ada kesempatan agar Loading Ramp dibersihkan dari sampah-sampah yang melekat pada lantai Ramp (kisi-kisi). Sampah yang dibiarkan melekat pada kisi lantai Ramp akan menghalangi pemisahan pasir dan kotoran dari tandan buah/brondolan.

Semua jatuhan (pasir dan kotoran) yang ada pada bahagian bawah Ramp harus dibersihkn minimal seminggu sekali.

Pengoperasian Jembatan Timbang

Pemeriksaan Timbangan oleh Bidang Metrologi

Adalah menjadi ketentuan bahwa suatu peralatan timbang (Timbangan), apakah itu Timbangan Jembatan (Weighbridge) atau Timbangan Analitis maupun Timbangan Elektronik harus dikalibrasi dan ditera ulang oleh petugas dari Bidang Metrologi setelah dipergunakan selam satu tahun.

Walapun demikian, apabila terjadi gangguan dan kerusakan kerusakan sebelum jatuh tempo maka Mill Manager wajib untuk melaporkan kepada Bidang Metrologi agar dapat dilakukan perbaikan dan kalibrasi.

 

Pengoperasian Jembatan Timbang.

1. Sebelum jembatan timbang dioperasikan agar terlebih dahulu diperiksa apakah semua peralatan dapat berfungsi dengan baik.

Sebagai indikasi : Jarum, Numeric Printer harus menunjukkan angka nol (0) pada beban kosong.

Bandingkan terlebih dahulu angka yang ditunjukkan oleh Timbangan Mekanik dengan angka penunjukkan Timbangan Elektronik terhadap berat beban yang sama, jika ternyata ada selisih segera diperiksa untuk dapat diketahui apa penyebabnya.

Tingkat perbaikan yang dapat dilakukan adalah sejauh hal tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh Bidang Metrologi, antara lain : tidak membuka Seal (Segel) yang telah dipasang oleh petugas Bidang Metrologi.

2. Truck yang masuk/keluar timbangan harus secara perlahan-lahan sebab perangkat Elektronik yang terpasang ditimbangan sangat peka (sensitif) terhadap beban yang mengejut.

Truck yang ditimbang harus berada dibahagian tengah lantai timbangan agar beban yang dipikul oleh timbangan terbagi rata.

Harus diperhatikan bahwa kapasitas maximum Timbangan adalah 30/40 Ton. Bila secaraVisual beban yang akan ditimbang melebihi kapasitas maximum jangan dicoba untuk ditimbang sebab hal ini akan merusak peralatan timbangan.

3. Kondisi ruang Timbangan tetap dipertahankan 20°C walaupun Timbangan tidak beroperasi sebab temperatur kamar tetap berpengaruh terhadap sensitifitas dari perangkat electronic timbangan. Bersihkan seluruh unit dari debu dan kotoran yang melekat.

Proses Penerimaan Buah

1.     Penerimaan Buah (Bunch Reception)

Setiap truck yang membawa Buah Kelapa Sawit terlebih dahulu harus ditimbang pada jembatan timbang (Weighbridge), untuk kemudian menuangkan (Unloading) buah tersebut ke Loading Ramp. Truck kosong yang kembali dari Loading Ramp sebelum keluar dari lokasi Pabrik harus ditimbang kembali sehingga berapa jumlah Buah Kelapa Sawit yang masuk ke Pabrik dapat diketahui beratnya.

Disamping hal diatas jembatan timbang juga berfungsi untuk menimbang Minyak Kelapa Sawit dan Inti Sawit yang akan dipasarkan.

Unit-unit pendukung Station Bunch Reception (penerimaan buah) antara lain adalah :

–          Weighbridge (Jembatan Timbang)

–          Loading Ramp

–          Dirt Conveyor/Dirt Vibrating Screen

2.     Jembatan Timbang (Weighbridge)

Weighbridge (Jembatan Timbang) berfungsi untuk menimbang berapa banyak Buah Kelapa Sawit yang masuk kedalam Pabrik dan juga berfungsi untuk menimbang produksi yang diangkut keluar dari Pabrik untuk diserahkan kepada pembeli.

Unit jembatan timbang terdiri dari :     – Timbangan Mekanis

– Timbangan Elektronik

– Lantai Jembatan Timbang

Saat ini jembatan timbang yang ada di Minamas Plantation adalah berkapasitas 30 ton s/d 40 ton sekali timbang.

3.     Loading Ramp

Truck berisi buah yang sudah ditimbang dituang ke Loading Ramp.

Lantai Loading Ramp dilengkapi dengan kisi-kisi yang mempunyai celah (± 10 mm) yang berguna untuk memisahkan pasir/sampah dari buah agar kotoran-kotoran tersebut tidak sampai terikut dan merusak instalasi pengolahan.

Pengisian buah kedalam lori agar diatur semaksimal mungkin karena hal ini berhubungan dengan effisiensi penggunaan uap di Rebusan dan berhubungan juga dengan kapasitas olah Pabrik.

Pada Loading Ramp, hal penting yang perlu mendapat pengawasan dan perhatian adalah terutama pada saat Loading Ramp tersebut penuh dan sebahagian buah berada di atas lantai beton.

Pada saat itu, truck-truck yang akan membongkar buah harus diawasi untuk tidak menggilas (menggiling) buah yang berada diatas lantai beton, karena buah-buah/brondolan yang hancur/lumat tersebut akan menjadi penyebab tingginya kerugian minyak pada Kondensat Rebusan. Walaupun minyak-minyak tersebut masih dapat dikutip pada Fat Pit, tetapi tentunya FFA akan meningkat dan sebaiknya hal ini dicegah.

4.     Dirt Conveyor/Dirt Vibrating Screen

Dirt Conveyor berfungsi untuk menghantar sampah ke tempat pembuangan melalui Dirt Vibrating Screen.

Brondolan yang tersaring dikumpul dan dimasukkan kembali kedalam lori sehingga kehilangan minyak dapat dihindarkan.

PENERIMAAN BUAH

1. Bahan Mentah (TBS)

Didalam Pabrik Kelapa Sawit, yang disebut bahan mentah adalah Buah Kelapa Sawit atau lazim disebut Tandan Buah Segar (TBS).

Tandan Buah Segar

Tandan Buah Segar

Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guinensis jacq) adalah jenis tanaman Palma yang berasal dari Benua Afrika dan cocok ditanam di daerah tropis serta sudah dikembangkan secara meluas di daerah Asia Tenggara dan Amerika Selatan.

Buah Kelapa sawit (TBS) adalah tandan berat berkisar 3 kg sampai 40 kg setiap tandan dan terdiri dari susunan brondolan dengan berat 10 – 20 gram/brondolan, gagang buah (Stalk), dan janjang kosong. Pada saat tanaman baru menghasilkan, berat tandan rata-rata relatif rendah dan akan meningkat sesuai dengan bertambahnya umur tanaman.

Brondolan dari buah Kelapa Sawit terdiri dari unsur-unsur Pericarp, Sabut (Fibre), Endocarp atau Shell dan inti (Kernel). Selanjutnya Pericarp terdiri dari kulit buah (Exocarp) dan daging buah atau Pulp (Mesocarp).

2.     Varitas Buah

Buah Kelapa Sawit mempunyai jenis atau varitas yang disebut Dura (D), Deli Dura (DD), Tenera (T) dan Pisifera (P). Semua tanaman Kelapa Sawit komersil yang diusahakan sekarang ini adalah dari jenis Tenera, yang merupakan hasil persilangan antara Dura dan Pisifera (=DxP). Keempat jenis ini paling mudah dibedakan dengan melihat potongan memanjang/melintang dari buahnya.

Setiap varitas buah mempunyai perbedaan sbb :

a.   Dura                :     Cangkang tebal berukuran 2-8 mm, Mesocarp tipis dan persentase Mesocarp terhadap buah (M/B) adalah 35%-50%. Extraksi Minyak rendah yaitu 17% – 18%, Inti besar dan bijinya tidak dikelilingi sabut. Jenis Dura tidak lagi ditanam secara komersil sejak awal tahun enam puluhan.

b.   Deli Dura         :     Cangkang tebal, persentase mesocarp terhadap buah (M/B) adalah lebih tinggi dari Dura, bisa mencapai 65 %, dan memiliki inti yang besar. Deli Dura adalah jenis dura yang dipakai oleh pusat-pusat penelitian untuk produksi Tenera.

c.   Tenera             :     Cangkang tipis berukuran 0,5 – 4 mm, persentase Mesocarp terhadap Buah (M/B) adalah 60%-96%, mempunyai cincin serat disekeliling biji, extraksi Minyak tinggi 22%-24%.

d.   Pisifera            :     Tidak mempunyai Cangkang, mempunyai cincin serat yang tebal mengelilingi Kernel yang berukuran kecil. Varitas Pisifera tidak dikembangkan untuk tanaman komersil.

Perbandingan antara Daging buah, Serat, Cangkang serta inti dari keempat Varitas Buah Kelapa Sawit seperti gambar yang diperlihatkan dibawah ini :

Jenis Buah

Jenis Buah

3.     Pemeriksaan Buah

Pemeriksaan mutu buah harus dilakukan setiap hari oleh Asisten Pabrik dan disaksikan Asisten Kebun / Staf QA.

Metode pengambilan contoh yang akan diperiksa mutunya dilakuakan secara acak (random Sample) terhadap buah yang dipanen pada hari tersebut dengan jumlah minimum sebanyak 15 truck per hari.

Buah yang ada didalam truck diturunkan ke lantai Loading Ramp kemudian buah diambil sebanyak 100 Janjang secara Random untuk selanjutnya diseleksi menurut kiteria masing-masing (klasifikasi mutu buah).

4.     Klasifikasi Mutu TBS ( FFB Grading)

Dasar penentuan klasifikasi mutu buah yang dipakai adalah menurut kriteria panen bagi tanaman sebagai berikut :

  • Buah mentah adalah buah yang kurang dari 2 brondolan lepas per Kg berat tandannya.
  • Buah masak normal adalah buah yang lebih dari 2 brondolan lepas per Kg berat tandannya sampai kurang dari 90% buah yang memberondol terhadap tandannya.
  • Buah busuk/janjang kosong adalah lebih dari 90% brondolan yang lepas dari tandannya.
  • Gagang panjang adalah panjang gagang lebih dari 3 cm dari dasar janjang.
  • Tandan digigit tikus adalah kerusakan tandan yang disebabkan oleh gigitan tikus. Kategori tandan digigit tikus yaitu apabila brondolan pada tandan telah rusak akibat gigitan tikus sebanyak 5 brondolan atau lebih. Pada bekas gigitan tersebut akan terlihat Kernel yang ada didalam brondolan.
  • Brondolan lepas adalah brondolan yang masuk ke Pabrik dan dihitung persentasenya terhadap jumlah berat tandan setiap analisa.
  • Sampah/kotoran adalah kotoran yang ikut masuk bersama buah ke Pabrik, antara lain adalah : daun sawit, pasir, batu, gagang buah (bonggol), kelopak buah (Calyx) dll.
  • Buah abnormal (buah batu dan buah sakit) adalah buah yang kelihatan masak tetapi tidak ada brondolan yang lepas dari tandannya dan pada ujung brondolan timbul retak-retak.
  • Sedangkan buah sakit ditandai dengan adanya jamur pada permukaan brondolan.

5.     Petugas Dan Peralatan

Pelaksana dalam pemeriksaan mutu buah di pabrik dilakukan oleh petugas pemeriksa buah/Laboratorium dan disaksikan oleh Staff dari Pabrik dan Lapangan.

Dalam hal menentukan jumlah berat brondolan agar ditakar dengan suatu wadah yang telah diketahui berat dan isinya. Alat kerja lainnya yang dibutuhkan adalah patil atau gancu model tangkai pendek.

6.     Data dan Informasi

Contoh buah yang diperiksa agar dikumpulkan pada tempat tertentu untuk setiap Divisi.

Bukti dari buah tersebut dapat dipergunakan oleh Manager Pabrik untuk bahan diskusi dari tingkat staf sampai ke Mandor dan Petugas potong buah.

Data dari hasil pemeriksaan mutu buah yang telah diperiksa kebenarannya oleh Manager Pabrik setelah diberi komentar diserahkan kepada Manager Kebun setiap hari dengan membuat tembusan kepada GM Estate & GM Mill setempat.

Kesimpulan

Pemeriksaan mutu buah harus dilakukan di Pabrik, untuk mendapat gambaran dari mutu TBS yang akan diolah setiap harinya.

Mutu TBS dengan angka kematangan dan jumlah brondolan semaksikmal mungkin didukung oleh gagang buah yang tidak panjang sangat diharapkan, untuk membantu kelancaran dalam proses pengolahan, disamping juga effisiensi dan mutu dari produksi juga akan meningkat.

Data-data dari hasil pemeriksaan mutu buah di Pabrik dapat digunakan sebagai informasi untuk memonitor mutu pekerjaan dari tukang potong buah dilapangan.

Artikel Terkait :

Proses Penerimaan Buah

Pengoperasian Jembatan Timbang

Pengoperasian Loading Ramp

PEREBUSAN (STERILISASI)